Home » » Jejak AMM di NTB

Jejak AMM di NTB

Written By Unknown on Rabu, 26 Maret 2014 | 06.42

Jejak AMM di NTB
Oleh: Mesa Muslih
(Ketua PDPM Kota Mataram)



Sebagai sebuah organisasi, Muhammadiyah memerlukan kader. Mereka ini nantinya akan melanjutkan perjuangan dakwah Muhammadiyah. Untuk menciptakan kader ini dibentuk berbagai organisasi kader yang terhimpun dalam AMM.

-------

Pada awal kelahirannya Muhammadiyah NTB hanya fokus melakukan dakwah pemurnian ajaran Islam. Aktifis dakwah Muhammadiyah generasi pertama hamper semuanya adalah orang-orang yang tidak memiliki kaitan dengan Muhammadiyah. Mereka kebanyakan masyarakat biasa atau dai yang kemudian tertarik dengan perjuangan Muhammadiyah. Belakangan mereka kemudian mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan dakwah Muhammadiyah.
Pemikiran mengenai perlunya pengkaderan Muhammadiyah secara informal lahir sejak Muhammadiyah baru dilahirkan. Namun secara formal, pembentukan organisasi kader Muhammadiyah pertama,  Pemuda Muhammadiyah baru lahir pada tanggal 2 Mei 1932.
Entah karena pemikiran perlunya pengkaderan Muhammadiyah masih belum berkembang pada saat itu, lahirnya pemuda Muhammadiyah di NTB terbilang cukup telat. Badan Pendidikan kader Muhammadiyah di tingkat Wilayah NTB baru dibentuk tahun 1986 lalu dengan Ketuanya M Syukur. Beberapa tahun sebelumnya sejumlah organisasi kader Muhammadiyah di tingkat wilayah telah terbentuk. Pemuda Muhammadiyah misalnya sudah dibentuk sekitar tahun 1964. Beberapa tahun kemudian lahirlah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Sedangkan Ikatan pelajar Muhammadiyah (IPM) juga telah terbentuk pertama kali pada tahun 1975. Di tahun yang sama juga terbentuk perguruan silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah.  Nasyiatul Aisyiyah (NA) merupakan organisasi kader paling buncit yang lahir di NTB, yaitu sekitar tahun 1986.
Hanya saja, di daerah, pembentukan organisasi kader Muhammadiyah justru lebih awal terbentuk.
‘’Misalnya saja di Sumbawa, NA mulai dirintis pembentukannya sejak tahun 1960 an,’’ kata salah seorang sesepuh Muhammadiyah NTB asal Sumbawa Lukmanul Hakim dalam sebuah kesempatan.
Ketua Pemuda Muhammadiyah NTB H Akhsanul Khalik menilai, lahirnya organisasi kader Muhammadiyah ini merupakan perwujudan kesadaran akan pentingnya pengkaderan dalam Muhammadiyah. Dengan banyaknya lembaga pendidikan bentukan Muhammadiyah, sebenarnya Muhammadiyah tidak perlu takut kekurangan kader. Hanya saja, pengkaderan di tingkat lembaga pendidikan terbilang kurang efektif, sehingga diperlukan organisasi khusus yang melakukan pengkaderan sendiri.
‘’Dari organisasi kader inilah diharapkan lahir kader-kader muda Muhammadiyah yang nantinya akan meneruskan dakwah dan perjuangan Muhammadiyah,’’ kata Camat Cakranegara itu.
Dia awal kelahirannya organisasi kader Muhammadiyah sudah langsung menunjukkan kiprahnya. Pemuda Muhammadiyah bersama organisasi pemuda lainnya cukup aktif berjuang bersama organisasi lainnya dalam memberantas PKI di NTB. Pemuda Muhammadiyah mempelopori pembentukan Komando Kesatuan Angkatan Muda (Kokam) yang tercatat getol berjuang membersihkan PKI dari NTB.
Saat ini organisasi kader Muhammadiyah yang terhimpun dalam Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) aktif melakukan kaderisasi. Di SMA Muhammadiyah, IPM menjadi satu-satunya organisasi siswa menggantikan OSIS. Di tingkat Universitas Muhammadiyah, IMM juga menjadi organisasi ekseternal sekaligus internal kampus yang juga rutin melakukan kaderisasi sendiri.
Kalangan putri Muhammadiyah juga tidak mau kalah. Mereka menghimpunkan diri dalam wadah NA, yang selanjutnya menjadi wadah pengkaderan Aisyiyah yang merupakan organisasi kewanitaan Muhammadiyah.

‘’Dari AMM ini akan lahir kader-kader Muhammadiyah yang nantinya akan meneruskan estafeta dakwah Muhammadiyah,’’ kata Akhsanul Khalik. (Bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar

Template Information